Bisimillah.
Kaum
muslimin yang dimuliakan Allah, puasa merupakan salah satu ibadah yag agung
karena Allah telah mensyariatkan puasa kepada umat Muhammad shalallahu’alaihi
wa sallam dan umat-umat yang sebelumnya sebagaimana firman Allah (yang
artinya), “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian
untuk berpuasa sebagaimana juga telah
diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian”. (Qs. Al Baqarah : 183)
Kaum
Muslimin yang berbahagia, berikut ini beberapa keutamaan puasa yang diambil
dari Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.
1. Puasa adalah
salah satu sebab terwujudnya taqwa
Allah berfirman (yag
artinya), “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian
untuk berpuasa sebagaimana juga telah
diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian”. (Qs. Al Baqarah : 183)
Syaikh As Sa’di berkata,”Yang
dimaksud dengan “agar kalian bertaqwa” adalah ssungguhnya puasa adalah sebab
taqwa yang paling besar. Hal ini karena di dalam puasa terdapat bentuk
melaksanakan perintah Allah dan bentuk meninggalkan larangan Allah.” (diringkas
dari Taisir Karimir rahman)
2. Puasa adalah
temeng dari gejolak syahwat dan neraka
Rasulullah shalallahu’alaihi wa
sallam bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang
telah mampu menikah maka hendaknya menikah, karena lebuh dapat menunndukkan
pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah
maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa
sallam bersabda,”Puasa adalah temeng yang dapat melindungi seorang hamba
dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi dihasankan oleh Syaikh Albani
dalam shahih Aljami’)
3. Puasa adalah
Pemisah antara hamba dengan neraka.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa
sallam bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah maka
Allah akan menjadikan di antara neraka dan dirinya parit yang jaraknya sejauh
bumi dan langit.” (HR. Tirmidzi, dinilai Hasan Shahih oleh Syaikh Albani)
4. Puasa adalah
salah satu sebab masuk surga
Seorang sahabat berkata kepada
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, tunjukkan
kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga.” Kemudian Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau melaksanakan puasa
karena tidak ada yang semisal dengannya.” (HR. Nasa’I, Ibnu Hibban dan
Al-Hakim lihat Shahih Tarhib wa Targhib)
5. Pahala puasa
tidak terbatas
Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda,”Allah Ta’ala berfirman, Semua amalan manusia adalah
untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya…”(HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Al Qurthubi dalam
tafsirnya mengatakan, “Allah mengkhususkan balasan puasa (yaitu dengan tidak
menyebutkan bentuk balasannya-pen) daripada ibadah yang lain karena dua hal.
Pertama, puasa mencegah keinginan syahwat tidak sebagaimana ibadah yang lain.
Kedua, karena puasa adalah amalan yang bersifat rahasia antara hamba dan Allah,
maka peluang untuk berbuat riya’-nya sangat kecil. Berbeda dengan amalan yang
Nampak, maka peluang untuk berbuat riya’ lebih besar.” (Lihat Jami’lil Ahkamil
Qur’an)
6. Bau mulut orang
yang berpuasa lebih wangi daripada minyak misk
Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda,”Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya,
sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
bau misk…” (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Bagi orang yang
berpuasa ada 2 kebahagian
Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda, ”Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia
bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu Rabbnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Syaikh Abdul Muhsin
mengatakan, “Yang dimaksud dengan “bergembira ketika buka” bukanlah bergembira
karena makan dan minum, akan tetapi yang dimaksudkan adalah bergembira karena
dapat menyempurnakan amalan shalih (yaitu puasa di hari itu). Dan yang dimaksud
dengan “bergembira ketika bertemu dengan Rabbnya” adalah bergembira karena
mendapat pahala dari Allah”.[1]
(diringkas dari syarh Sunan Abu Dawud)
8. Puasa dan Al
Qur’an akan menjadi syafa’at pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda,”Puasa dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at pada
hari kiamat. Puasa mengatakan[2],’Wahai
Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah
ia syafaat karenaku’. Al-Qur’an pun berkata,’Aku menghalanginya dari tidur pada
malam hari maka berilah ia syafaat karenanya’. Kemudian, Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam mengatakan,”Maka keduanya (puasa dan Al Qur’an) member syafa’at.” (HR.
Ahmad dan Al-Hakim, lihat shahih Tarhib Wa Targhib)
9. Pintu Ar Rayyan
bagi orang yang berpuasa
Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda,”Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang
disebut dengan Ar Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu
tersebut pada hari kiamat, tidak ada selain mereka yang akan memasukinya. Jika
orang terakhir yang berpuasa telah masuk ke dalam pintu tersebut maka pintu tersebut
akan tertutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Rasulullah shalallahu’alaihi
wa sallam bersabda,” Ada tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa imam
yang adil, do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang
terdzalimi.” (HR. Ibnu Majah, Dishahihkan oleh syaikh Albani dalam shahih
sunan Ibnu Majah)
Rasulullah bersabda,” Sesungguhnya
terdapat doa yang dikabulkan ketika berbuka bagi orang yang berpuasa.” (HR.
Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahih al Jami’)
Refrensi :
·
Shifatu shaum Nabiy karya Syaikh Salim Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan Al
Halabi-Hafidzahumullah-
·
Fadha-il Ash shiyam wa Qiyami shalatit Tarawih karya Syaikh DR. Sa’id Al Qahthani
dengan tambahan
Penulis : Fitriyansah (santri Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Muroja’ah : Ustadz Abu
Salman-hafidzallah-.
Ta’liq : Saiful
Abu Zuhri
Yogyakarta, 22 Juni 2013 siang hari yang cerah.
[1] Saya
katakan,”Bahwa yang dimaksud dengan “bergembira ketika bertemu dengan Rabbnya”
adalah ru’ya(melihat) Allah di akhirat sebagaimana dijelaskan oleh hadits yang
mutawatir dalam masalah ini.” Allahu’alam
[2]
Puasa adalah amalan ibadah dalam hal ini Allah menjadikan amalan itu bisa
berwujud dan bisa berbicara. Allahu’alam.