Jumat, 21 Juni 2013

Keutamaan Puasa

Bisimillah.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, puasa merupakan salah satu ibadah yag agung karena Allah telah mensyariatkan puasa kepada umat Muhammad shalallahu’alaihi wa sallam dan umat-umat yang sebelumnya sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian untuk  berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian”. (Qs. Al Baqarah : 183)
Kaum Muslimin yang berbahagia, berikut ini beberapa keutamaan puasa yang diambil dari Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.

1.      Puasa adalah salah satu sebab terwujudnya taqwa
Allah berfirman (yag artinya), “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian untuk  berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian”. (Qs. Al Baqarah : 183)
Syaikh As Sa’di berkata,”Yang dimaksud dengan “agar kalian bertaqwa” adalah ssungguhnya puasa adalah sebab taqwa yang paling besar. Hal ini karena di dalam puasa terdapat bentuk melaksanakan perintah Allah dan bentuk meninggalkan larangan Allah.” (diringkas dari Taisir Karimir rahman)
2.      Puasa adalah temeng dari gejolak syahwat dan neraka
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang telah mampu menikah maka hendaknya menikah, karena lebuh dapat menunndukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah penjaga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Puasa adalah temeng yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Aljami’)
3.      Puasa adalah Pemisah antara hamba dengan neraka.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah maka Allah akan menjadikan di antara neraka dan dirinya parit yang jaraknya sejauh bumi dan langit.” (HR. Tirmidzi, dinilai Hasan Shahih oleh Syaikh Albani)
4.      Puasa adalah salah satu sebab masuk surga
Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga.” Kemudian Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau melaksanakan puasa karena tidak ada yang semisal dengannya.” (HR. Nasa’I, Ibnu Hibban dan Al-Hakim lihat Shahih Tarhib wa Targhib)
5.      Pahala puasa tidak terbatas
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Allah Ta’ala berfirman, Semua amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…”(HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, “Allah mengkhususkan balasan puasa (yaitu dengan tidak menyebutkan bentuk balasannya-pen) daripada ibadah yang lain karena dua hal. Pertama, puasa mencegah keinginan syahwat tidak sebagaimana ibadah yang lain. Kedua, karena puasa adalah amalan yang bersifat rahasia antara hamba dan Allah, maka peluang untuk berbuat riya’-nya sangat kecil. Berbeda dengan amalan yang Nampak, maka peluang untuk berbuat riya’ lebih besar.” (Lihat Jami’lil Ahkamil Qur’an)
6.      Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi daripada minyak misk
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau misk…” (HR. Bukhari dan Muslim)
7.      Bagi orang yang berpuasa ada 2 kebahagian
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu Rabbnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Abdul Muhsin mengatakan, “Yang dimaksud dengan “bergembira ketika buka” bukanlah bergembira karena makan dan minum, akan tetapi yang dimaksudkan adalah bergembira karena dapat menyempurnakan amalan shalih (yaitu puasa di hari itu). Dan yang dimaksud dengan “bergembira ketika bertemu dengan Rabbnya” adalah bergembira karena mendapat pahala dari Allah”.[1] (diringkas dari syarh Sunan Abu Dawud)
8.      Puasa dan Al Qur’an akan menjadi syafa’at pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Puasa dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at pada hari kiamat. Puasa mengatakan[2],’Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku’. Al-Qur’an pun berkata,’Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya’. Kemudian, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam mengatakan,”Maka keduanya (puasa dan Al Qur’an) member syafa’at.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim, lihat shahih Tarhib Wa Targhib)
9.      Pintu Ar Rayyan bagi orang yang berpuasa
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu tersebut pada hari kiamat, tidak ada selain mereka yang akan memasukinya. Jika orang terakhir yang berpuasa telah masuk ke dalam pintu tersebut maka pintu tersebut akan tertutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
10.  Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,” Ada tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa imam yang adil, do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terdzalimi.” (HR. Ibnu Majah, Dishahihkan oleh syaikh Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah)
Rasulullah bersabda,” Sesungguhnya terdapat doa yang dikabulkan ketika berbuka bagi orang yang berpuasa.” (HR. Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahih al Jami’)


Refrensi :
·         Shifatu shaum Nabiy karya Syaikh Salim Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan Al Halabi-Hafidzahumullah-
·         Fadha-il Ash shiyam wa Qiyami shalatit Tarawih karya Syaikh DR. Sa’id Al Qahthani dengan tambahan

Penulis        : Fitriyansah (santri Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Muroja’ah  : Ustadz Abu Salman-hafidzallah-.
Ta’liq         : Saiful Abu Zuhri

Yogyakarta, 22 Juni 2013 siang hari yang cerah.




[1] Saya katakan,”Bahwa yang dimaksud dengan “bergembira ketika bertemu dengan Rabbnya” adalah ru’ya(melihat) Allah di akhirat sebagaimana dijelaskan oleh hadits yang mutawatir dalam masalah ini.” Allahu’alam
[2] Puasa adalah amalan ibadah dalam hal ini Allah menjadikan amalan itu bisa berwujud dan bisa berbicara. Allahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar