Kamis, 15 September 2011

Buah Dari Tauhid

Buah dari Tauhid
Rabu, 03 Februari 2010 05:00
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Tahun ibarat pohon. Bulan ibarat cabangnya.
Hari ibarat rantingnya. Jam ibarat daunnya. Nafas
ibarat buahnya . Barangsiapa yang hela nafasnya
untuk ketaatan pada Allah, maka hasil dari
pohonnya adalah buah yang baik. Barangsiapa
yang hela nafasnya untuk maksiat, maka buahnya
adalah hanzholah (buah yang pahit). Setiap orang
akan memetik buah dari hasil usahanya pada hari
kiamat nanti. Ketika dipetik barulah akan ia
rasakan manakah buah (hasil) yang manis dan
manakah yang pahit.
Ketahuilah bahwa ikhlas dan tauhid akan
menumbuhkan tanaman dalam hati,
memunculkan cabang dalam amalan dan
menghasilkan buah kehidupan yang baik di dunia
dan kenikmatan yang abadi di akhirat.
Sebagaimana pula buah di surga tidak mungkin
seseorang terhalang untuk memperolehnya,
begitu pula dengan buah dari ikhlas dan tauhid di
dunia.
Sedangkan syirik, perbuatan dusta dan riya’
akan menumbuhkan tanaman dalam hati dan
menghasilkan buah di dunia berupa rasa takut,
khawatir, sedih, sempitnya hati dan kelamnya
hati. Sedangkan di akhirat ia akan merasakan
makanan yang tidak menyenangkan dan adzab
yang pedih.
Inilah dua pohon yang dimisalkan Allah dalam
surat Ibrahim.” –Demikian faedah berharga dari
Ibnul Qayyim-
Surat Ibrahim yang dimaksudkan oleh Ibnul
Qayyim adalah pada ayat berikut:
ﺎًﻠَﺜَﻣ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﺏَﺮَﺿ َﻒْﻴَﻛ َﺮَﺗ ْﻢَﻟَﺃ
ﺎَﻬُﻠْﺻَﺃ ٍﺔَﺒِّﻴَﻃ ٍﺓَﺮَﺠَﺸَﻛ ًﺔَﺒِّﻴَﻃ ًﺔَﻤِﻠَﻛ
ِﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬُﻋْﺮَﻓَﻭ ٌﺖِﺑﺎَﺛ (24)
ﺎَﻬِّﺑَﺭ ِﻥْﺫِﺈِﺑ ٍﻦﻴِﺣ َّﻞُﻛ ﺎَﻬَﻠُﻛُﺃ ﻲِﺗْﺆُﺗ
ِﺱﺎَّﻨﻠِﻟ َﻝﺎَﺜْﻣَﺄْﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺏِﺮْﻀَﻳَﻭ
َﻥﻭُﺮَّﻛَﺬَﺘَﻳ ْﻢُﻬَّﻠَﻌَﻟ (25) ٍﺔَﻤِﻠَﻛ ُﻞَﺜَﻣَﻭ
ْﻦِﻣ ْﺖَّﺜُﺘْﺟﺍ ٍﺔَﺜﻴِﺒَﺧ ٍﺓَﺮَﺠَﺸَﻛ ٍﺔَﺜﻴِﺒَﺧ
ٍﺭﺍَﺮَﻗ ْﻦِﻣ ﺎَﻬَﻟ ﺎَﻣ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ ِﻕْﻮَﻓ (26)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah
membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit, pohon itu memberikan
buahnya pada setiap musim dengan seizin
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka
selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang
buruk seperti pohon yang buruk, yang telah
dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan
bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. ” (QS.
Ibrahim: 24-26)
Semoga Allah memberikan kita buah terbaik dari
hasil amalan kita yang selalu ikhlas dan
mentauhidkan-Nya.
Faedah ilmu dari kitab Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al
Jauziyah, hal. 158, Darul ‘Aqidah, cetakan
pertama, 1425 H.
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumaysho.com
Pangukan-Sleman, 18 Shofar 1431 H
Published with Blogger-droid v1.7.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar