Tidaklah berlebihan kalau kita katakana bahwa riba
adalah dosa yang mengandung malapetaka, hal itu dikarenakan pelaku riba seperti
lintah yang menghisab darah saudaranya. Islam menganjurkan untuk meringankan
beban saudara seagama, akan tetapi pelaku riba memanfaatkan penderitaan
saudaranya untuk menambah hartanya. Dan yang membikin murka Allah, para pelaku
riba menamai riba dengan ‘bunga’, ya memang benar riba adalah bunga, tapi bunga
yang beracun nan mematikan siapa yang mencium dan terpesona dengannya.
Dewasa ini,
dosa riba telah mengakar kuat dan sudah mendarah daging di perekonomian kaum
muslimin, hingga dianggap lumrah, biasa, dan pelakunya tidak merasa berdosa.
Maka berikut
ini kami paparkan secara singkat tentang bahaya riba, sebagai nasihat bagi kita
semua.
1. Para pelaku
riba akan mendapatkan laknat.
Dari Jabir
radiyallahu’anhu berkata,”Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam melaknat
pemakan riba, pemberinya, pencatatnya dan dua orang saksinya, beliau
bersabda,”Mereka sama semuanya.” (HR. Muslim)
2. Riba termasuk
dosa besar yang membinasakan.
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan.” Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara
terebut?”
Nabi shalallahu’alaihi
wa sallam menjawab,”Syirik kepada Allah, sihir, membunuh tanpa alas an yang
dibenarkan, mamakan harta riba, memakan harta anak-anak yatim, lari dari
medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berbuat zina.” (Mutafaqun’alaih)
3. Dosa riba
yang paling ringan seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri.
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Riba itu memiliki 73 cabang, yang
paling ringan (dosanya) seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri.”
(shahih sunan Ibnu Majah 1845)
4. Para pelaku
riba akan mendapatkan sikasaan yang pedih setelah kematiannya dengan berenang
di sungai darah dan dijejali mulutnya dengan beatuan.
Dalam hadits yang panjang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam
ditampakkan dalam mimpinya bahwa beliau diajak dua orang(malaikat), dan
diperlihatkan perkara-perkara yang menakjubkan, beliau bersabda,”Kami
bergegas berjalan sehingga kami sampai pada sungai darah yang ada di dalamnya
ada orang laki-laki dan di tepi sungai ada lelaki yang berdiri serta di
depannya ada bebatuan, kemudian orang yang berada di sungai menghadap dan
berusaha untuk keluar dari sungai tersebut, maka orang yang di tepi sungai tadi
melemparkan batu ke dalam mulutnya dan mengembalikannya seperti kondisi semula,
maka aku berkata kepada keduanya,”Apa ini?” Dia (malaikat) menjawab,”Orang yang
engkau lihat di sungai tadi adalah pemakan riba.” (HR. Bukhari 2085)
5. Pelaku riba
terancam denga siksaan api neraka jika tidak bertaubat.
Allah Ta’ala berfirman:
……” Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka
orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti (dari mengambil riba), baginya telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Adapun yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.” (Qs. Al Baqoroh : 275)
6. Riba adalah
warisan dari kaum yahudi yang diadzab.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan
disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda
seseorang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang
yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih.”(QS. Al Baqoroh : 161)[1]
7. Orang yang
makan harta riba nanti akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang yang
kesurupan jin.
Allah Ta’ala berfirman: “Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan merek berkata (berpendapat),”Sesungguhnya jual
beli itu sama riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.” (Qs. Al Baqoroh : 275)
8. Allah akan menghapus
keberkahan harta riba.
Allah Ta’al berfirman: “Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Qs. Al Baqoroh : 276)
Dari Ibnu Mas’ud
radiyallahu’anhuma bahwasanya Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Meskipun
harta riba itu banyak tetapi akhirnya sedikit (karena hilang berkahnya).”
(HR. Ahmad dalam Al Musnad 1/395)
9. Allah dan
RasulNya menyatakan perang kepada pelaku riba.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya
akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Qs. Al
Baqoroh 278-279)[2]
10. Memakan harta
riba akan mendatangkan turunnya adzab dan kehancuran.
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Jika telah tampak zina dan riba pada
suatu kaum, maka sungguh penduduknya menghalalkan adzab Allah turun atas
mereka.” (HR. At Thabrani dalam Al kabir dishahihkan oleh Albani dalam
shahih al jami’ 1859)[3]
11. Allah akan
menjadikan pelaku riba selalu dalam kekurangan.
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah seseorang membiasakan
(memakan) riba kecuali Allah akan membalasnya dengan kekurangan.” (HR. Ibnu
Majah 2279 dishahihkan oleh Albani dalam shahih al Jami 5518)[4]
12. Allah tidak
akan menerima sedekah yang dihasilkan dari hasil uang riba.
Uang yang dihasilkan dari
riba adalah uang kotor yang Allah tidak meridhoinya, maka bagaimana mungkin
Allah Ta’ala menerima sedekah seorang hamba dari hasil sesuatu yang
dimurkaiNya.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya
Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Al Maidah : 27)
Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya Allah itu baik dan Allah
tidak menerima kecuali sesuatu yang baik.” (HR. Muslim)
13. Tertolaknya
doa para pelaku riba.
Dinukil dari sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:
“Rasulullah
shalallahu’alaihi wa sallam menyebutkan seorang laki-laki yang bepergian jauh,
rambutnya acak-acakan, pakaiannya kusut berdebu. Dia mengangkat kedua tangannya
ke langit sambil berkata,”Ya Rabbi, Ya Rabbi.” Akan tetapi makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dari makanan yang
haram, maka bagaiman doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)
Saudaraku seiman, demikianlah kami
paparkan tentang bahaya riba yang sebenarnya masih banyak yang belum
disampaikan, akan tetapi orang yang beriman cukup baginya satu dalil atau dua
dalil. Berbeda halnya dengan orang yang ingkar, dia berat menerima syariat,
meskipun dibacakan sejuta dalil dengan detil.
[1]
Pemakan riba termasuk tasyabuh kepada orang-orang yahudi
[2]
Tidak ada perbuatan maksiat yang diancam pelakunya akan diperangi oleh Allah
dan RasulNya kecuali riba ini karena dia termasuk kedzaliman kepada manusia
yang sangat besar. Allahu’alam.
[3]
Saya mendapati masyarakat disekitar tempat tinggalku banyak orang yang
melakukan prkatik riba, mereka menghutangkan barang haram seperti rokok kepada
penghutang untuk dijual dan jumlah pengembaliannya lebih besar dari pokok uang
yang dipinjam dari hasil penjualan rokok itu. Allahu musta’an.
[4]
Saya melihat ada seorang yang tinggal di daerah saya yang kerjanya Cuma
menghutangkan uang kepada orang kemudian dia memakan bunga dari hasilnya, akan
tetapi kehidupannya meskipun kelihatan kaya saya yakin pasti akan kekurangan
karena harta riba adalah harta yang kotor yang dimurkai oleh Allah dan RasulNya
dan termasuk dosa besar yang membinasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar