Kamis, 10 Oktober 2013

RIBA Dosa Pembawa Malapetaka







Tidaklah  berlebihan kalau kita katakana bahwa riba adalah dosa yang mengandung malapetaka, hal itu dikarenakan pelaku riba seperti lintah yang menghisab darah saudaranya. Islam menganjurkan untuk meringankan beban saudara seagama, akan tetapi pelaku riba memanfaatkan penderitaan saudaranya untuk menambah hartanya. Dan yang membikin murka Allah, para pelaku riba menamai riba dengan ‘bunga’, ya memang benar riba adalah bunga, tapi bunga yang beracun nan mematikan siapa yang mencium dan terpesona dengannya.
Dewasa ini, dosa riba telah mengakar kuat dan sudah mendarah daging di perekonomian kaum muslimin, hingga dianggap lumrah, biasa, dan pelakunya tidak merasa berdosa.
Maka berikut ini kami paparkan secara singkat tentang bahaya riba, sebagai nasihat bagi kita semua.
1.      Para pelaku riba akan mendapatkan laknat.
Dari Jabir radiyallahu’anhu berkata,”Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberinya, pencatatnya dan dua orang saksinya, beliau bersabda,”Mereka sama semuanya.” (HR. Muslim)
2.      Riba termasuk dosa besar yang membinasakan.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan.” Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara terebut?”
Nabi shalallahu’alaihi wa sallam menjawab,”Syirik kepada Allah, sihir, membunuh tanpa alas an yang dibenarkan, mamakan harta riba, memakan harta anak-anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berbuat zina.” (Mutafaqun’alaih)
3.      Dosa riba yang paling ringan seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Riba itu memiliki 73 cabang, yang paling ringan (dosanya) seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri.” (shahih sunan Ibnu Majah 1845)
4.      Para pelaku riba akan mendapatkan sikasaan yang pedih setelah kematiannya dengan berenang di sungai darah dan dijejali mulutnya dengan beatuan.
Dalam hadits yang panjang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam ditampakkan dalam mimpinya bahwa beliau diajak dua orang(malaikat), dan diperlihatkan perkara-perkara yang menakjubkan, beliau bersabda,”Kami bergegas berjalan sehingga kami sampai pada sungai darah yang ada di dalamnya ada orang laki-laki dan di tepi sungai ada lelaki yang berdiri serta di depannya ada bebatuan, kemudian orang yang berada di sungai menghadap dan berusaha untuk keluar dari sungai tersebut, maka orang yang di tepi sungai tadi melemparkan batu ke dalam mulutnya dan mengembalikannya seperti kondisi semula, maka aku berkata kepada keduanya,”Apa ini?” Dia (malaikat) menjawab,”Orang yang engkau lihat di sungai tadi adalah pemakan riba.” (HR. Bukhari 2085)
5.      Pelaku riba terancam denga siksaan api neraka jika tidak bertaubat.
Allah Ta’ala berfirman: ……” Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Maka orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu dia berhenti (dari mengambil riba), baginya telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Adapun yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Qs. Al Baqoroh : 275)
6.      Riba adalah warisan dari kaum yahudi yang diadzab.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan disebabkan mereka (orang-orang Yahudi) memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda seseorang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih.”(QS. Al Baqoroh : 161)[1]
7.      Orang yang makan harta riba nanti akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang yang kesurupan jin.
Allah Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan merek berkata (berpendapat),”Sesungguhnya jual beli itu sama riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Qs. Al Baqoroh : 275)
8.      Allah akan menghapus keberkahan harta riba.
Allah Ta’al berfirman: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (Qs. Al Baqoroh : 276)
Dari Ibnu Mas’ud radiyallahu’anhuma bahwasanya Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Meskipun harta riba itu banyak tetapi akhirnya sedikit (karena hilang berkahnya).” (HR. Ahmad dalam Al Musnad 1/395)
9.      Allah dan RasulNya menyatakan perang kepada pelaku riba.
Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Qs. Al Baqoroh 278-279)[2]
10.  Memakan harta riba akan mendatangkan turunnya adzab dan kehancuran.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Jika telah tampak zina dan riba pada suatu kaum, maka sungguh penduduknya menghalalkan adzab Allah turun atas mereka.” (HR. At Thabrani dalam Al kabir dishahihkan oleh Albani dalam shahih al jami’ 1859)[3]
11.  Allah akan menjadikan pelaku riba selalu dalam kekurangan.
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah seseorang membiasakan (memakan) riba kecuali Allah akan membalasnya dengan kekurangan.” (HR. Ibnu Majah 2279 dishahihkan oleh Albani dalam shahih al Jami 5518)[4]
12.  Allah tidak akan menerima sedekah yang dihasilkan dari hasil uang riba.
Uang yang dihasilkan dari riba adalah uang kotor yang Allah tidak meridhoinya, maka bagaimana mungkin Allah Ta’ala menerima sedekah seorang hamba dari hasil sesuatu yang dimurkaiNya.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Al Maidah : 27)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya Allah itu baik dan Allah tidak menerima kecuali sesuatu yang baik.” (HR. Muslim)
13.  Tertolaknya doa para pelaku riba.
Dinukil dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:
“Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam menyebutkan seorang laki-laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan, pakaiannya kusut berdebu. Dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berkata,”Ya Rabbi, Ya Rabbi.” Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia dikenyangkan dari makanan yang haram, maka bagaiman doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)

Saudaraku seiman, demikianlah kami paparkan tentang bahaya riba yang sebenarnya masih banyak yang belum disampaikan, akan tetapi orang yang beriman cukup baginya satu dalil atau dua dalil. Berbeda halnya dengan orang yang ingkar, dia berat menerima syariat, meskipun dibacakan sejuta dalil dengan detil.



[1] Pemakan riba termasuk tasyabuh kepada orang-orang yahudi
[2] Tidak ada perbuatan maksiat yang diancam pelakunya akan diperangi oleh Allah dan RasulNya kecuali riba ini karena dia termasuk kedzaliman kepada manusia yang sangat besar. Allahu’alam.
[3] Saya mendapati masyarakat disekitar tempat tinggalku banyak orang yang melakukan prkatik riba, mereka menghutangkan barang haram seperti rokok kepada penghutang untuk dijual dan jumlah pengembaliannya lebih besar dari pokok uang yang dipinjam dari hasil penjualan rokok itu. Allahu musta’an.
[4] Saya melihat ada seorang yang tinggal di daerah saya yang kerjanya Cuma menghutangkan uang kepada orang kemudian dia memakan bunga dari hasilnya, akan tetapi kehidupannya meskipun kelihatan kaya saya yakin pasti akan kekurangan karena harta riba adalah harta yang kotor yang dimurkai oleh Allah dan RasulNya dan termasuk dosa besar yang membinasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar